Malam  itu, pukul setengah tujuh, saya bersama beberapa teman meluncur dari  Rumah  menuju ke RSUD  Caruban  yang terletak di Jalan raya Caruban- Ngawi untuk menjenguk salah seorang teman.

Ini yang ditunggu, sehabis pulang dari Rumah sakit . Tujuannya adalah Mencari makan malam dengan Nasi pecel  Mbok Darmi yang terletak di depan di depan RSUD Caruban . Info dari teman yang di Caruban , bahwa nasi pecel tersebut paling terkenal di Madiun dan paling laris.
Betul juga, sampai di sana sudah banyak pembeli yang sarapan. Tempat nasi pecel tidak menggunakan piring, melainkan menggunakan daun pisang alias pincuk, ini yang membuat tambah sedap. Untuk laukknya menggunakan daging, ditambah dengan kripik tempe dan krupuk uli, wah luar biasa muantep tenan.
Harganya juga lumayan murah, bila kita pesen pecel tanpa lauk, hanya 4 ribu rupiah, bila ditambah dengan daging menjadi Rp. 10 ribu. Untuk minumannya ada teh panas, es teh, es jeruk.

Berikut adalah sejarah dan catatan tentang nasi pecel


    Pecel adalah makanan khas Kota Madiun Jawa Timur Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, daun turi, krai (sejenis mentimun) atau sayuran lainnya yang dihidangkan dengan disiram sambal pecel. Konsep hidangan pecel ada kemiripan dengan salad bagi orang Eropa, yakni sayuran segar yang disiram topping mayonaise. Cuma untuk pecel toppingnya sambal pecel.

    Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah dan cabe rawit yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa, merica dan garam. Pecel sering juga dihidangkan dengan rempeyek kacang, rempeyek udang atau lempeng beras. Selain itu pecel juga biasanya disajikan dengan nasi putih yang hangat ditambah daging ayam atau jerohan.

    Cara penyajian bisa dalam piring atau dalam daun yang dilipat yang disebut pincuk. Masakan ini mirip dengan gado-gado, walau ada perbedaan dalam bahan-bahan yang digunakan. Rasa pecel yang pedas menyengat menjadi ciri khas dari masakan ini

Categories:

Leave a Reply